Film Kucumbu Tubuh Indahku sabet Piala Citra FFI 2019

Festival Film Indonesia (FFI) memberi kejutan dengan kemenangan film Kucumbu Tubuh Indahku besutan sutradara Garin Nugroho. Film sepanjang 107 menit tersebut sukses meraih Piala Citra FFI 2019 terbanyak. Dari 21 kategori yang dipertandingkan, Kucumbu Tubuh Indahku berhasil masuk 12 nominasi, dan membawa pulang 8 di antaranya.

 

Kategori tersebut adalah Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Film Terbaik. Selain itu pada kategori Penata Busana Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, dan Penata Musik Terbaik juga berhasil meraih penghargaan.

 

Ifa Ifansyah, sang Produser sangat bangga

Sang Produser, Ifa Ifansyah mengaku sangat bangga bahwa film kontroversial ini ternyata sanggup memberi jawaban nyata walaupun mengalami penolakan dimana-mana.Pemutaran film ini diketahui memang tak berjalan mulus dengan penghentian paksa di beberapa daerah.Dengan prestasi ini Ifa merasa ini adalah modal yang besar untuk terus menyuarakan kemanusiaan melalui karya.

 

Pada pidato sambutannya, Ifa juga sempat menyinggung harapannya agar semakin banyak film atas nama kemanusiaan, mewakili mereka yang terpinggirkan, dan mengangkat kehidupan para minoritas yang diproduksi di tanah air.  Saat menerima Piala Citra FFI 2019 IFA menambahkan bahwa prestasi film Kucumbu Tubuh Indahku dapat menjadi symbol berekspresi dan berkarya dengan bebas.

 

Ifa yang juga menantu Garin Nugroho ini juga mengutip pidato Bung Karno pada sambutannya, “Karena, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan serta penghakiman massal atas sebuah karya harus dihapuskan demi kemanusiaan, keperikemanusiaan, dan perikeadilan. Merdeka film Indonesia!”

 

Jalan cerita film Kucumbu Tubuh Indahku

Film ini mengisahkan kehidupan karakter Juno yang berprofesi sebagai penari lengger.Sejak kecil dirinya telah dibentuk untuk menjadi penari di kampung halamannya, sebuah desa kecil di Pulau Jawa yang terkenal dengan kesenian tradisional tari lengger lanang.Walaupun sejatinya ini adalah tarian untuk wanita, tetapi penarinya lebih sering para lelaki.

 

Perjalanan hidupnya membentuk Juno melebur menjadi maskulin sekaligus feminine, hingga akhirnya trauma demi trauma kekerasan menderanya. Ditambah lagi sang Ayah yang mengalami trauma kekerasan politik yang memaksa Juno remaja hidup seorang diri. Tumbuh tanpa pengayoman orangtua, membuatnya menjadi ibu sekaligus ayah bagi dirinya sendiri.

 

Randy Pangalila puas dengan pencapaian Film Kucumbu Tubuh Indahku

Salah satu pemain film Kucumbu Tubuh Indahku, Randy Pangalila menyatakan kepuasannya atas raihan film tersebut. Senada dengan sang Produser, Randy juga menyebutkan bahwa prestasi tersebut adalah pembuktian. Randy juga menghimbau agar tak berprasangka buruk dulu terhadap film tersebut sebelum menyaksikannya.

 

Jika sudah menonton film terbaik FFI 2019 tersebut mungkin mereka akan beropini yang lebih positif. Actor yang terkenal sebagai pemain sinetron tersebut juga meyakinkan bahwa film Kucumbu Tubuh Indahku tak seperti yang dibayangkan banyak orang.Randy bahkan tidak yakin bahwa mereka yang getol mencekal film tersebut sudah menyaksikannya di layar lebar.

Selanjutnya Randy mengucapkan rasa syukurnya karena tahun ini adalah tahun yang menakjubkan bagi actor tampan tersebut.Ini karena dirinya berkesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam Festival Film Indonesia 2019.Dirinya dan Mohammad Khan, pemeran karakter Juno situs idnplay mengaku sangat bangga atas kesempatan tersebut.

 

Randy juga memuji Mohammad Khan karena debut acting perdananya langsung berhasil membawanya menyabet pemain film terbaik.

 

Dalam gelaran FFI 2019 tersebut ada 21 kategori nominasi dengan 123 judul film yang diseleksi pada ajang penghargaan film paling bergengsi di tanah air ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *